Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Jumat, 12 Oktober 2012

Pendidikan karakter

Pada awalnya manusia itu lahir hanya membawa “personality” atau kepribadian. Secara umum kepribadian ada empat macam. Ada banyak teori yang menggunakan istilah yang berbeda bahkan ada yang menggunakan warna, tetapi polanya tetap sama. Secara umum kepribadian ada empat, yaitu : 1. Koleris : pribadi orang yang suka mandiri, tegas, semangat yang berapi-api, suka tantangan serta bos bagi dirinya sendiri. 2. Sanguinis : pribadi orang yang suka dengan hal-hal praktis, happy dan selalu ceria, suka kejutan, suka bersosial dan bersenang-senang. 3. Phlegmatis : orang yang suka bekerjasama, menghindari konflik, tidak suka perubahan mendadak, teman bicara yang enak, menyukai hal yang pasti. 4. Melankolis : orang yang suka dengan hal-hal detail, suka meredam kemarahan, perfectionis, suka instruksi yang jelas, serta melakukan kegiatan dengan sangat rutin.
Hal-hal tersebut merupakan teori klasik yang pada masa sekarang teori ini banyak sekali berkembang, dan masih banyak digunakan sebagai alat uji/tes sampai pengukuran potensi diri manusia. Kepribadian bukanlah karakter. Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda. Nah dari ke empat kepribadian tersebut, masing-masing kepribadian tersebut memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Misalnya tipe koleris identik dengan orang yang berbicara “kasar” dan terkadang tidak peduli, sanguin pribadi yang susah diajak untuk serius, phlegmatic, susah diajak melangkah yang pasti dan terkesan pasif, melankolis terjebak dengan dilemma pribadi “iya” dimulut dan “tidak” dihati, serta cenderung perfectionis dalam detil kehidupan serta inilah yang terkadang membuat orang lain cukup kerepotan. Tiap manusia tidak bisa memilih kepribadiannya, kepribadian sudah hadiah dari Tuhan sang pencipta saat manusia dilahirkan. Dan setiap orang yang memiliki kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan social dan masing-masing pribadi. Mudah ya, penjelasan ini. Nah, karakter nya dimana? Saat tiap manusia belajar untuk mengatasi kelemahannya dan memperbaiki kelemahannya dan memunculkan kebiasaan positif yang baru maka inilah yang disebut dengan karakter. Misalnya, seorang koleris murni tetapi sangat santun dalam menyampaikan pendapat dan instruksi kepada sesamanya, seorang yang sanguin mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus. Itulah Karakter. Pendidikan Karakter adalah pemberian pkitangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan dari masing-masing individu yang perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini (idealnya). Karakter tidak bisa diwariskan, karakter tidak bisa dibeli dan karakter tidak bisa ditukar. Karakter harus dibangun dan dikembangkan secara sadar hari demi hari dengan melalui suatu proses yang tidak instan. Karakter bukanlah sesuatu bawaan sejak lahir yang tidak dapat diubah lagi seperti sidik jari. Jika diperhatikan banyak orang dengan karakter buruk cenderung mempersalahkan keadaan mereka. Mereka sering menyatakan bahwa cara mereka dibesarkan yang salah, kesulitan keuangan, perlakuan orang lain atau kondisi lainnya yang menjadikan mereka seperti sekarang ini. Memang benar bahwa dalam kehidupan, kita harus menghadapi banyak hal di luar kendali kita, namun karakter kita tidaklah demikian. Karakter kita selalu merupakan hasil pilihan kita sendiri. Ketahuilah bahwa kita mempunyai potensi untuk menjadi seorang pribadi yang berkarakter, mari kita upayakan hal itu. Karakter lebih dari apapun dan akan menjadikan kita seorang pribadi yang memiliki nilai tambah. Karakter akan melindungi segala sesuatu yang kita hargai dalam kehidupan ini. Setiap orang bertanggung jawab atas karakternya. kita memiliki Kontrol Penuh atas karakter kita masing-masing, artinya kita tidak dapat menyalahkan orang lain atas karakter kita yang buruk karena kita yang bertanggung jawab penuh. Mengembangkan karakter adalah tanggung jawab pribadi Kita masing-masing. sumber: http://www.pendidikankarakter.com

1 komentar: