Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Minggu, 03 Maret 2013

DEFINISI & PERBEDAAN PENDIDIKAN, PENGAJARAN DAN PELATIHAN



Pada dunia pendidikan sering kita jumpai atau kita dengar istilah-istilah seperti: pendidikan, pengajaran, pelatihan dan lain sebagainya. Istilah-istilah itu pun terkadang membuat kita bingung dan bertanya-tanya apakah perbedaan diantaranya sehingga menggunakan istilah yang berbeda-beda, maka di bawah ini akan kami jelaskan sedikit tentnag definisi serta perbedaan antara ketiga istilah tersebut.

Ø  Pendidikan:
·         Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.[1]
·         Pendidikan adalah  usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan  proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No.  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1) [2]
·         Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. definisipendidikan tersebut dikemukakan oleh John Dewey.[3]
Ø  Pengajaran:  
1.      proses, cara, perbuatan mengajar atau mengajarkan
2.      perihal mengajar; segala sesuatu mengenai mengajar 
3.      peringatan (tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya)[4] 

·         Menurut Susan B. Bastable; Pengajaran merupakan intervensi yang disengaja yang mencakup perencanaan dan penerapan aktivitas dan pengalaman instruksional untuk memenuhi hasil yang ditujukan bagi peserta didik seperti dalam rencana pengajaran.

·         Menurut Lukman Tambunan; pengajaran adalah proses yang membebaskan. Namun. hal itu terjadi apabila seorang guru dapat membawa kita pada sumber kehidupan kita, dengan menunjukkan siapakah kita, dan juga apa yang harus kita lakukan[5] 

Ø  Pelatihan:

1.      proses, cara, perbuatan melatih; kegiatan atau pekerjaan melatih 
2.      tempat melatih [6] 
·         Menurut Mathis; Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Terkadang ada batasan yang ditarik antara pelatihan dengan pengembangan, dengan pengembangan yang bersifat lebih luas dalam cakupan serta memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang berguna baik bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa mendatang.[7]

Perbedaan Pendidikan, Pengajaran dan Pelatihan
Ø  Perbedaan pendidikan, pembelajaran, dan pelatihan dapat di tinjau dari tujuan, proses, dan hasilnya:

·         Tujuan dari pendidikan yaitu mendidik anak-anak agar dapat berfikir secara rasional, bekerja beraturan dan sungguh-sungguh, membentuk manusia yang berwatak, menanamkan rasa persatuan, membentuk manusia yang bebas dan merdeka serta percaya diri dan bertanggung jawab dan membentuk sebagai pemuda yang aktif mengabdi dan membangun masyarakat. Dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan dan bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti , memiliki pengetahuan. Dalam proses pendidikan dibutuhkan konsep sebagai berikut yaitu konsep self learning yang sangat penting ditanamkan pada pendidikan dasar sehingga akan membantu siswa untuk belajar secara mandiri pada level-level berikutnya. Berani dalam berpendapat dan mengespresikan diri adalah psikologis yang harus dibangun dari mulai pendidikan dasar. Dan juga ada empat pilar proses pendidikan yaitu learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan), learning to do (belajar untuk menguasai pengetahuan), learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), learning to live together (belajar untuk bermasyarakat). Sehingga dapat meningkatkan kualitas SDM, yaitu manusia yang berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.

·         Tujuan dari pembelajaran yaitu pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar, dan suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran. Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa. Dan dapat memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara  lebih mandiri; memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; memudahkan guru mengadakan penilaian.

·         Tujuan dari pelatihan merupakan standard kualifikasi bagi pencapaian kemampuan atau kompetensi dari suatu proses pelatihan dan belajar mengajar, memuat kemampuan spesifik, hasil, dan pemenuhan kopetensi yang diharapkan, dan menggunakan kata kerja operasional yang jelas dengan cirri-ciri sbb : dapat diamati, dapat diukur, dapat dilakukan dan ada batasan waktu. Dalam pelatiahan mampu bekerja lebih efektif dan efisien dibidang kerja masing-masing, mampu meningkatkan produktifitas perusahaan dengan pemanfaatan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat. 2. 3.Hubungan antara tiga ranah tersebut sangat di buttuhkan karena saling membutuhkan satu sama lainnya. Dan dapat di definisikan sbb : ranah kognitif yaitu proses berfikir, ranah psikomotor yaitu keterampilan, dan ranah afektif yaitu sikap. Ketiga ranah kejiwaan itu erat sekali dan bahkan tidak mungkin dapat dilepaskan dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar dalam jenjang kejuruan atau pada SMK. Dalam konteks evaluasi hasil belajar, maka ketiga ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar di SMK karena semua ranah itulah yang terkandung pada siswa SMK. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu saling berhubungan dalam karakteristik pada siswa SMK sehingga terciptalah belajar dan pembelajaran yang sangat mengacu pada kejuruan-kejuruan yang di minati siswa SMK menurut minat masing-masing.[8]






[1]http://www.kamusbesar.com/9009/pendidikan
[4] http://www.kamusbesar.com/616/pengajaran
[6] http://www.kamusbesar.com/22606/pelatihan
[8] http://fuadmje.wordpress.com/2011/11/05/perbedaan-pendidikan-pembelajaran-dan-pelatihan-di-tinjau-dari-tujuan-proses-dan-hasil/

1 komentar: