Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Pages

Minggu, 12 Desember 2010

sedikit cuplikan

Imam Ibnu Baz rahimahullahu ditanya : “Apa saja kitab-kitab yang anda nasehatkan kepada kami untuk selalu membacanya dalam bidang aqidah?”
Beliau rahimahullahu menjawab:
Sebaik-baik kitab yang dibaca dalam masalah aqidah, hukum dan akhlaq adalah kitab Allah, yaitu Al-Qur’an. Ia adalah kitab yang tidak akan tertimpa kebatilan sedikit pun, karena ia diturunkan dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.
Allah telah berfirman,
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh, bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra`: 9)
Dia juga berfirman,
“Katakanlah: “Al Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushshilat: 44)
Juga berfirman,
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, ia penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)
Juga Berfirman,
“Dan Al Qur’an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS. Al-An`am: 155)
Juga Berfirman,
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu, juga petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl: 89)
Masih banyak lagi ayat-ayat yang serupa dalam masalah ini.
Nabi juga bersabda tentang Al-Qur’an dalam sebuah hadits Shahih-, saat beliau berpidato dalam haji wada`,
((إِنِّي تاَرِكٌ فِيْكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوْا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ، كِتَابُ اللهِ))
“Saya telah meninggalkan kepada kalian sesuatu, yang kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh padanya, yaitu kitab Allah.”
Beliau juga bersabda dalam khutbahnya di hari Ghadir Qumm, ketika kembali ke Madinah setelah haji wada`,
((إِنِّي تاَرِكٌ فِيْكُمْ ثَقْلَيْنِ: أَوَّلَهُمَا كِتاَبُ اللهِ، فِيْهِ الْهُدَى وَالنُّوْرُ، فَخُذُوْا بِكِتاَبِ اللهِ وَتَمَسَّكُوْا بِهِ))
“Saya meninggalkan dua hal penting kepada kalian. Yang pertama adalah kitabullah. Padanya terdapat petunjuk dan cahaya. Ambillah kitab Allah itu dan berpegang teguhlah padanya.”
Jadi, pada hadits di atas rasulullah menganjurkan dan mengharuskan kita untuk selalu berpegang erat kepada kitabullah. Kemudian beliau meneruskan,
((وَأَهْلَ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِيْ أَهْلِ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِيْ أَهْلِ بَيْتِيْ))
“Juga terhadap ahli baitku. Saya ingatkan kalian agar selalu memperhatikan ahli baitku, Saya ingatkan kalian agar selalu memperhatikan ahli baitku.”
Kedua hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya. Hadits pertama dari Jabir bin Abdillah, sedangkan yang kedua dari Zaid bin Arqam.
Dalam hadits lain rasulullah juga bersabda,
((خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآَنَ وَعَلَّمَهُ))
“Sebaik-baik orang dari kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari)
Beliau juga bersabda,
((وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَة،ُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَة،ُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه،ُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ))
“Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca kitab Allah, dan mempelajarinya bersama-sama, kecuali bahwa ketenteraman akan turun kepada mereka, rahmat Allah memenuhi mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa cacat amalnya, maka nasabnya tidak akan menyempurnakannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya dari Abu Hurairah)
Dan masih banyak lagi hadits yang membahas hal yang sama seperti di atas.
Kemudian, kitab yang paling baik setelah Al-Qur’an adalah kitab-kitab hadits nabi. Yaitu kutub as-sunnah, seperti: Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan An-Nasai, Sunan Ibnu Majah dan kitab-kitab sunnah yang diperpegangi lainnya.
Seharusnya majlis-majlis dan halaqah-halaqah yang ada itu dimakmurkan dengan belajar Al-Qur’an dan pengajarannya, dengan belajar ilmu fiqh, mempelajari kitab-kitab hadits, dan memahamkan orang dengan hadits-hadits itu. Dan hendaklah yang menangani pengajaran ini adalah seseorang yang memiliki pengetahuan jelas terhadap ilmu-ilmu itu, yang bisa dipercaya keilmuannya dalam bidang agama, dipercaya ketulusannya dalam memberikan nasehat, dan terlihat jelas keistiqomahannya dalam menjalankan agama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar